TONGKOL: Manfaat Gizi, Kesehatan, dan Potensi Bahaya dari Ikan Laut yang Bikin Keseleo Lidah Itu

14:51:00

Mackerel Tuna (Ikan Tongkol) (Euthynnus affinis)

Dunia maya ramai dengan beredarnya video viral seorang anak SD, Ari Aditya, salah menyebut nama “Ikan Tongkol” di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Ia keseleo lidah. Kata “Tongkol” berubah menjadi kata ganti untuk alat kelamin pria. Sontak, hal ini menimbulkan gelak tawa para penonton, bahkan pak Jokowi pun ikut tertawa. Walaupun, tak sedikit juga yang menanggapi hal ini dengan (terlalu) serius. Why so serious? Penulis pikir Ari Aditya tidak sengaja.

Akan tetapi, yasudahlah… mari kita lupakan sejenak sisi kontroversialnya. Mari kita mulai melakukan pembahasan dari sudut pandang gizi dan kesehatan. Sebenarnya, apa sih manfaat gizi dan kesehatan dari ikan tongkol? Jawabannya, banyak. Apakah menjadi salah satu pangan yang dianjurkan untuk dikonsumsi? Jawabannya, iya. Apa ada potensi bahayanya? Ada.


MANFAAT IKAN TONGKOL
Ikan Tongkol memiliki nama latin Euthynnus affinis. Dari famili Scombridae, genus, Euthynnus, jadi masih satu keluarga sama ikan tuna (yang beberapa di antaranya masuk dalam genus Thunnus). Perbedaan antara ikan tuna dengan ikan yang juga memiliki nama lain “Kawakawa” ini biasanya terdapat pada kenampakan fisiknya. Namun, jika ditinjau mengenai manfaat dari mengonsumsinya, ikan yang habitatnya di lautan ini punya manfaat gizi yang tidak jauh beda dengan ikan tuna.

1. SUMBER PROTEIN
Otot Tangan (sumber gambar: www.thegoldencenter.us)
Otot Tangan (sumber gambar: www.thegoldencenter.us)
Ikan tongkol selayaknya ikan pada umumnya adalah sumber protein yang sangat baik bagi tubuh. Seporsi ikan tongkol, katakanlah 110 gram, mengandung protein sekitar 26,26 gram protein. Ini artinya 105,04 kalori dari total 121 kalori ikan tongkol terdiri dari protein. Makan 2 porsi ikan tongkol sudah dapat memenuhi sekitar 80% kebutuhan asupan protein harian pada lelaki dewasa dan 90-100% pada perempuan dewasa!

Ditambah lagi, seperti yang kita tahu bahwa protein memiliki manfaat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh (terutama pada anak-anak), memperbaiki jaringan yang rusak akibat luka atau cedera, meningkatkan massa otot, menguatkan imunitas (agar tidak gampang sakit), dan lain sebagainya. Jadi, ikan tongkol sangat dianjurkan untuk dikonsumsi semua kalangan, baik itu anak kecil, maupun orang dewasa.

2. ANTI INFLAMMATORY DAN ANTIOKSIDAN
Cara Antioxidant Menghilangkan Radikal Bebas (sumber gambar www.kellersformula.com)
Cara Antioxidant Menghilangkan Radikal Bebas (sumber gambar www.kellersformula.com)
Radikal Bebas vs Anti Oksidan (Sumber Gambar: www.bulkactives.com)
Radikal Bebas vs Anti Oksidan (Sumber Gambar: www.bulkactives.com)
Manfaat anti inflammatory (anti peradangan, pencegah datangnya penyakit) dapat muncul karena adanya kandungan asam lemak omega 3 di dalamnya, yang terdiri dari EPA dan DHA. Di sisi lain, manfaat antioksidan pada tongkol diperoleh dengan kehadiran zat gizi mikro di dalamnya, seperti vitamin C, mangan, dan zinc. Namun, ternyata ada satu zat gizi mikro yang paling berperan sebagai antioksidan pada ikan tongkol, yaitu Selenium. Dalam bentuk selenoneine, ikan tongkol menjadi antioksidan yang baik. Tidak hanya bagi kita, manusia yang memakannya, tetapi juga bagi ikan tongkol itu sendiri. Selenoneine melindungi sel darah merah si ikan dari radikal bebas dan menurunkan resiko paparan merkuri dalam tubuh ikan. Tentu, secara tidak langsung, ini juga menjadi baik bagi manusia.

3. MENJAGA KESEHATAN KARDIOVASKULER (JANTUNG)
Jantung bagian dari Sistem Kardiovaskuler (sumber gambar: kakakpintar.com)
Jantung bagian dari Sistem Kardiovaskuler (sumber gambar: kakakpintar.com)
Lagi-lagi peranan omega 3 dalam ikan tongkol lah yang cukup vital. Menurut studi para ahli, mengonsumsi ikan yang mengandung omega 3 dapat meningkatkan kehadiran omega 3 di dalam membran sel darah merah dan juga pada lapisan pembuluh darah. Peningkatan omega 3 pada sistem sirkulasi ini diasosiasikan dengan regulasi tekanan darah yang lebih baik dan menurunnya resiko penyempitan pembuluh darah. WHFoods mengatakan bahwa mengonsumsi sekitar 2-3 porsi ikan mengandung omega 3 (dalam hal ini, tongkol juga termasuk) per minggu dapat meningkatkan manfaat kesehatan kardiovaskuler ini. Jadi, resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dapat menurun.

Masalah jantung lain, seperti Atrial Fibrillation (AF, kelainan irama jantung), juga dapat diturunkan resikonya oleh konsumsi omega 3 yang rutin. WHfoods kembali memaparkan bahwa konsumsi 3 porsi atau lebih ikan tuna (termasuk tongkol) per minggu dapat diasosiakan dengan penurunan resiko AF sebesar 15-30%.

Namun, tidak hanya omega 3 saja yang berperan untuk kesehatan jantung, melainkan kehadiran vitamin dan mineral juga menjadi anugerah tersendiri. Vitamin D dan Vitamin B12, contohnya. Kemudian, magnesium dan potassium, dan mineral lainnya juga berkontribusi penting menyehatkan aliran darah dan fungsi jantung, khususnya menjaga tekanan darah. Selenium sebagai antioksidan juga berkontribusi terhadap kesehatan jantung sebab radikal bebas yang terdapat pada pembuluh darah adalah salah satu faktor resiko utama penyakit jantung koroner.

4. MENURUNKAN RESIKO KANKER
Kanker (sumber gambar Liputan 6)
Sumber Gambar: Liputan 6
Meskipun belum ada studi secara spesifik antara hubungan ikan tongkol, tuna, atau cakalang terhadap penurunan resiko kanker, tetapi sifat antioksidannya dapat berhubungan dengan hal ini. Omega 3, serta kandungan vitamin dan mineral dalam ikan tongkol telah terbukti ada hubungannya dengan penurunan beberapa jenis kanker. Kenapa? Karena salah satu faktor resiko dari kanker adalah paparan radikal bebas, racun. Sifat antioksidan berarti menangkal racun. Jika jumlah paparan radikal bebas menurun, maka resiko kanker pun dapat diturunkan.

POTENSI BAHAYA KONSUMSI IKAN TONGKOL
Seperti yang telah penulis katakan di atas bahwa potensi bahaya terhadap konsumsi ikan tongkol ini ada, tetapi bukan berarti menjadi kekhawatiran berlebih. Asal kita jeli memperhatikan aspek-aspek penting, maka tidak perlu takut mengonsumsi jenis ikan yang punya banyak manfaat ini.

1. PAPARAN MERKURI
HG Merkuri (Sumber Gambar: sumpterdredge.files.wordpress.com)
HG Merkuri (Sumber Gambar: sumpterdredge.files.wordpress.com)
Hampir semua produk pangan yang berasal dari laut terpapar merkuri. Termasuk ikan Tongkol. Limbah rumah tangga, limbah aktivitas pertanian, pembakaran, sampah, bahkan limbah pabrik juga termasuk penyumbang zat kimia yang mengotori lautan ini. Merkuri yang berikatan dengan protein tubuh hewan laut, tak terkecuali ikan tongkol, adalah dalam bentuk metilmerkuri. Jika termakan, maka dapat menjadi racun bagi tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Jangan khawatir, ada beberapa tips untuk mencegahnya. Salah satunya adalah dengan pembatasan konsumsi. Boleh jadi, Anda adalah tipe orang yang tidak punya alergi terhadap makanan laut, tetapi bukan berarti Anda dapat mengonsumsi ikan atau produk laut lain secara berlebihan. Maka dari itu, sedari tadi penulis memberikan contoh anjuran konsumsinya per minggu, bukan per hari.

Pada tahun 2014, the U.S. Food and Drug Administration (FDA) dan U.S. Environmental Protection Agency (EPA) memberikan saran jumlah konsumsi produk laut untuk beberapa golongan yang dinilai beresiko tinggi, seperti kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi/balita. Ibu hamil dan ibu menyusui disarankan mengonsumsi 2-3 porsi produk laut dalam seminggu. Untuk anak-anak, pemberian makanan produk laut, disarankan dimulai pada usia 2 tahun sebanyak 1-2 porsi per minggu.

Pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak Anda, kenapa kok orang Jepang bisa sehat-sehat saja padahal mereka makan ikan teramat sering? Mentah pula. Begini, pertama, ikan yang dimakan oleh orang Jepang bukan hanya ikan air laut tapi juga ikan air tawar. Merkuri hanya ada pada ikan air laut dan produk laut lain.

Kedua, masyarakat Jepang, punya budaya makan yang baik terhadap kebiasaan makan sayur. Banyak sekali sayuran dan buah-buahan di dunia yang mengandung antioksidan. Jika di dalam tubuh ikan sendiri sudah ada antioksidan, lalu ditambah lagi antioksidan dari sumber lain, maka dampak buruk dari paparan racun dapat diatasi.

Wasabi Eutrema japonicum (Sumber Gambar: BBC)
Wasabi alias Eutrema japonicum (Sumber Gambar: BBC)
Ketiga, orang Jepang punya senjata lain dalam menangkal dampak buruk dari merkuri, yaitu Wasabi. ‘Cocolan’ yang berasal dari daun khas Jepang dengan nama latin Eutrema japonicum ini memang dikenal sebagai penangkal racun alami. Wasabi dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan karsinogen dengan cara menghasilkan upaya photochemical yang menghilangkan racun pada jaringan lemak hati.

2. ALERGI
Gatal Alergi Ikan (Sumber Gambar alergikulit.com)
Gatal Alergi Ikan (Sumber Gambar alergikulit.com)
Ini berlaku untuk orang-orang yang memang memiliki alergi pada produk makanan laut. Ikan tongkol juga produk laut. Dalam kondisi alergi yang sangat parah, orang-orang dengan alergi makanan laut disarankan tidak mengonsumsi ikan tongkol atau produk laut lainnya.


TIPS MEMILIH IKAN YANG FRESH
Ikan Tongkol Hitam (sumber www.segifresh2u.com)
Ikan Tongkol Hitam (sumber www.segifresh2u.com)
Ikan Tongkol Putih (sumber www.segifresh2u.com)
Ikan Tongkol Putih (sumber www.segifresh2u.com)
Penyakit dan gangguan kesehatan juga dapat datang dari ikan tongkol karena mungkin ikan tongkol yang dibeli dan diolah bukan ikan tongkol yang fresh. Hal ini dapat menjadi pintu masuknya Food Borne Disease. Beberapa tips untuk memilih ikan tongkol yang fresh:
1. Ikan yang segar tidak berbau busuk;
2. Ikan memiliki mata yang cerah, jernih, dan mengkilat;
3. Sisik ikan mengkilap dan melekat erat pada kulit;
4. Daging tidak benyek alias 'dapat balik lagi' jika ditekan dengan jari.
5. Hindari membeli ikan yang terdapat bintik-bintik coklat kering.

Pemerintah Republik Indonesia menganjurkan rakyatnya untuk meningkatkan konsumsi ikan. Bahkan, sekarang kita memperingati yang namanya hari ikan nasional. Dengan resiko seperti itu, bukan berarti kita menjadi enggan untuk menyukseskan program pemerintah. Ingat! Bahwa sangat banyak manfaat dari mengonsumsi ikan, baik ikan tongkol atau produk ikan dan laut lainnya. Manfaat tersebut sangat sayang untuk dilewatkan.


Beberapa budaya makan masyarakat Jepang, seperti yang penulis paparkan di atas dapat menjadi solusi. Lagipula, jika kembali merujuk pada pedoman umum gizi seimbang, maka ada baiknya kita memvariasikan apa yang kita konsumsi setiap harinya. Jadi, jika memang harus ada pembatasan pada konsumsi pangan laut, maka kita dapat memvariasikannya dengan konsumsi ikan air tawar.

You Might Also Like

0 Leave comment