Inggris, negara tempat ratu Elizabeth berkuasa itu, memang negara yang kerap dijadikan sebagai destinasi kunjungan turis mancanegara. Alasan para turis mengunjungi negara yang sempat membuat pernyataan kontroversial perihal isu Brexit itu pun beragam, mulai dari wisata sejarah, wisata olahraga, wisata kesenian, menang tiket doorprize, dan lain sebagainya. Ada pula yang memutuskan untuk menetap, entah karena urusan pekerjaan, ataupun studi pendidikan.
Dengan konsekuensi menjadi bagian dari masyarakat minoritas di Inggris, tidak menyurutkan nyali para kaum muslimin untuk menetap di Inggris untuk tujuan bekerja, maupun kuliah. Namun, tetap saja tantangan terbesarnya adalah mencari makanan halal. Pastinya, tidak mudah dan butuh perjuangan untuk mencari makanan halal di negara tuan rumah Piala Dunia 1966 itu.
Salah satu rekan penulis, sebut saja AFZ, kini telah memasuki bulan ke-6 perantauannya di Birmingham, Inggris. Ia adalah mahasiswa S2, tepatnya untuk studi gelar MSc Occupational Health di Institute of Occupational and Environmental Medicine, di University of Birmingham. Pada 11 Februari 2017 lalu, penulis berkesempatan mewawancarainya perihal perjuangannya mencari makanan halal yang penuh kisah suka dan duka tersebut.
Seperti apa kisahnya? Mari kita simak bersama!