“Dan kami tahu engkau bosan dijejali rasa
yang sama.
Kami adalah
kamu.
Muda, beda, dan
berbahaya”
-Superman Is
Dead feat Shaggydog (Jika Kami Bersama)
Dalam penggalan lirik lagu dari band
asal Bali, Superman Is Dead tersebut, digambarkan bahwa kata “muda”, “beda”,
dan “berbahaya” dapat disatupadukan ke dalam satu tubuh. Namun, apakah mereka
yang berjiwa “muda” selalu ingin “beda”? Apakah yang “beda” itu “berbahaya”?
Ataukah yang “muda” itu justru cenderung mendekati hal “berbahaya”? Bagaimana
jika dipandang dalam ilmu gizi atau diet?
Anak muda atau orang-orang yang berjiwa
muda biasanya adalah orang yang tidak ingin sama dengan orang lain. Orang-orang
yang selalu ingin mencoba hal berbeda dalam hidupnya, walau terkadang, secara
sadar ataupun tidak, cenderung mendekati bahaya. Termasuk dalam konsumsi
makanan dan minuman harian.
Beberapa minuman tertentu menjadi opsi bagi
orang-orang muda ketika nongkrong.
Biasanya, minuman-minuman yang memiliki rasa tertentu lah yang menjadi pilihan,
seperti halnya jus buah. Minuman, seperti halnya jus buah, juga sangat akrab
sebagai minuman rumahan. Beberapa orang memodifikasinya ke dalam bentuk infused water. Selain jus buah, minuman
bersoda (yang sekarang juga ada “sekedar” rasa buahnya) juga kerap menjadi
pilihan anak-anak muda.
Ketiga jenis minuman ini akan menjadi
pembahasan utama dalam artikel ini, mari kita bahas bersama.
Untuk
menjalani hidup sehat, tentu kita tidak hanya boleh terpaku dengan apa yang
kita makan saja, melainkan juga dengan apa yang kita minum. Ada banyak sekali
minuman yang akrab dengan orang Indonesia, seperti halnya kopi, teh, dan coklat
panas. Jenis-jenis minuman ini adalah contoh dari minuman-minuman yang
mengandung kafein. Apa saja manfaat yang dapat kita peroleh dari
minuman-minuman tersebut? Adakah efek sampingnya? Mari kita bahas bersama-sama.
Nasi.
Ya, seperti halnya yang sering disinggung dalam beberapa artikel penulis, nasi
adalah jenis makanan sumber karbohidrat yang sangat akrab dengan orang
Indonesia. Nasi memang agak sulit dari diet harian masyarakat Indonesia, tetapi
tahukah bahwa diet nasi juga dapat divariasikan? Ya, karena nasi tidak hanya nasi
beras putih, ada juga nasi beras merah, dan juga nasi beras hitam. Mari kita
bahas bersama dalam artikel ini.
Singkong,
kentang, dan papeda adalah makanan sumber karbohidrat yang cukup sering
dikonsumsi dalam menu diet harian masyarakat Indonesia. Sayangnya,
masyarakat Indonesia masih lebih sering mengonsumsi nasi sebagai menu makanan sumber
karbohidrat utama. Singkong lebih sering dijadikan sekedar cemilan, kentang
bahkan dianggap sebagai lauk, dan papeda yang merupakan makanan khas masyarakat
Indonesia Bagian Timur masih kurang familiar.
Nasi,
mie instan, dan bubur adalah jenis makanan sumber karbohidrat yang sangat
akrab, bahkan terlalu akrab dengan orang Indonesia. Tak jarang kita juga suka
mencampur beberapa karbohidrat dalam sekali makan. Hal ini agak mengkhawatirkan
karena dampaknya pada obesitas dan diabetes.
Jika nasi adalah candu, maka makan mie instan di tengah malam adalah kebahagiaan semu yang akan disusul dengan rasa penyesalan. Sarapan bubur? Ah itu hanya lelucon. Kenapa? Alasannya ada dalam pembahasan artikel ini, mari kita bahas bersama.