Sering Mengantuk Walau di Siang Hari? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya!
21:12:00Gambar: www.dramafever.com |
Mengantuk
adalah peristiwa alamiah yang dialami manusia. Mengantuk adalah sinyal yang
diberikan tubuh ketika tubuh benar-benar membutuhkan tidur (istirahat).
Permasalahannya, kadang kita sudah merasa tidur kita cukup tapi kok masih saja
mengantuk saat siang hari? Kira-kira kenapa hal itu dapat terjadi? Bagaimana
cara mencegahnya? Mari kita bahas bersama.
Rasa
kantuk yang dirasakan pada siang hari dapat disebabkan oleh kekurangan suplai
oksigen pada otak.
Kenapa hal tersebut dapat berhubungan dengan kantuk? Begini, di dalam otak
terdapat sel-sel hidup yang bekerja agar manusia dapat menjalankan kehidupannya
dengan baik, utamanya di siang hari. Kerja otak cukup banyak, selain mengatur
kelangsungan fungsi dari organ-organ lain pada tubuh, otak juga digunakan
manusia untuk berpikir.
Manusia
dapat bekerja dan berpikir dalam waktu bersamaan. Berpikir juga membutuhkan
energi. Otak membutuhkan energi untuk membantu manusia berpikir. Dari mana sel-sel otak
mendapatkan energi untuk berpikir? Selain dari zat gizi, sel-sel otak juga
menghasilkan energi sendiri dari Mitokondria,
yang merupakan bagian dari sel yang berfungsi sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Agar mitokondria dapat menghasilkan
energi bagi sel-sel otak, maka diperlukanlah oksigen.
Ya,
karena oksigen tidak hanya diedarkan untuk sel-sel otak semata tapi juga
sel-sel di seluruh tubuh. Jika oksigen yang diperlukan jumlahnya sedikit, maka
otak menjadi cepat lelah karena energi yang tidak mencukupi. Jika sudah lelah,
maka otak akan mengirimkan sinyal kepada tubuh. Lalu? Menguap. Layaknya
bernapas (in-hale, ex-hale), menguap adalah
kegiatan menghirup oksigen dari luar masuk ke dalam tubuh. Itulah yang
menjelaskan kenapa menguap amat identik dengan rasa kantuk.
Jika
tubuh sudah benar-benar merasa lelah, maka kita akan memilih untuk tidur. Coba sekarang
kita pikirkan, apa saja sih kegiatan kita saat sedang tidur? Kita berada dalam
kondisi rileks, tidak ngapa-ngapain, kecuali menghirup dan menghembuskan udara.
Ya, tidur dapat dikatakan suatu kegiatan mengumpulkan kembali oksigen untuk
kita gunakan beraktivitas saat sudah bangun nanti.
Penjelasan
di atas juga dapat menjelaskan mengapa rasa kantuk juga dapat dipicu oleh
depresi, yang merupakan salah satu masalah psikologis. Jika masalah psikologis
telah dapat ditangani, maka rasa kantuk dapat hilang dengan sendirinya. Kenapa?
Karena depresi adalah masalah psikologis yang gejalanya dapat mempengaruhi
perasaan, pemikiran, dan cara kita menjalankan aktivitas, termasuk mempengaruhi
tidur, makan, dan bekerja. Pernahkah teman-teman pembaca sekalian depresi atau
stress karena sesuatu? Terkadang, tidur tidak benar-benar menyelesaikan masalah
bukan? Bangun tidur, langsung kepikiran masalah itu seharian, baru dapat tenang
jika benar-benar telah selesai.
Berikut
ini adalah cara mencegahnya dari WebMD (2013):
1.
Olahraga Secara Rutin
Olahraga
rutin (30 menit per hari, usahakan terkena sinar matahari) akan membuat
tidur lebih berkualitas. Rutin berolahraga juga membuat kita lebih berenergi di
siang hari dan membuat pemikiran menjadi lebih tajam. Beberapa teori kesehatan
menjelaskan bahwa semakin rutin kita berolahraga, maka paru-paru kita akan
semakin ‘pandai’ atau semakin mudah mengikat oksigen. Olahraga juga membantu
kita mengontrol berat badan, sehingga kerja jantung dan paru-paru menjadi
semakin ringan.
Hal
yang tak kalah penting adalah bahwa olahraga juga membantu dalam menguatkan
imunitas atau kekebalan tubuh manusia. Imunitas tubuh ternyata juga berperan
terhadap rasa kantuk di siang hari. Ini ada hubungannya dengan kelelahan,
tetapi bukan kelelahan sebagaimana setelah bekerja keras. Akan tetapi, lebih
karena kondisi fisik tubuh yang sedang tidak prima dan sistem imun yang sedang
melemah, apalagi jika sedang terkena penyakit karena bakteri atau virus.
2.
Tidur Cukup di Malam Hari
Orang
dewasa setidaknya butuh tidur 7-9 jam semalam, sedangkan remaja butuh 9 jam
penuh waktu tidur di malam hari (Peri, 2013). Kecukupan waktu tidur akan
memberi waktu istirahat yang diperlukan untuk tubuh guna menjalankan aktivitas
esok harinya. Tidurlah lebih awal karena ini akan mempengaruhi waktu bangun
seseorang yang hendak beraktivitas keesokan harinya.
3.
Jauhkan Segala Aktivitas dari Tempat Tidur
Avelino
Verceles, MD, asisten professor dari University of Maryland School of Medicine,
mengatakan bahwa cukuplah tempat tidur dijadikan tempat untuk tidur dan
berhubungan seks. Jangan ada aktivitas lain, jangan lakukan pekerjaan atau
belajar di tempat tidur, apalagi sambil tiduran.
4.
Perhatikan Asupan Makanan dan Zat Gizi
Sarapan
dan makan siang yang sehat, cukup, dan tidak berlebihan juga menjadi faktor
kunci menghilangkan rasa kantuk di siang hari. Pernahkah kalian merasa lapar di
siang hari, lalu setelah makan, bukannya tambah kuat, malah jadi ngantuk? Ya,
mungkin ada yang salah dengan apa dan berapa banyak yang kalian makan.
Makan
nasi (dengan jumlah cukup, katakanlah tidak lebih dari 2 centong) dengan lauk
pauk yang juga tidak berlebihan, gabungan nabati dan hewani, serta sayur dan
buah adalah jauh lebih baik dari makan 3-4 butir kue manis. Kenapa? Karena kue-kue
manis hanya mengandung karbohidrat, utamanya
gula sederhana yang berindeks glikemik tinggi.
Mengonsumsi
makanan dengan indeks glikemik tinggi justru lebih memudahkan kita terserang
rasa kantuk. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat dengan cepat
meningkatkan kadar gula darah, tetapi juga sangat cepat untuk menurunkannya
kembali. Kita gula darah kembali drop,
tubuh akan menjadi lemas, alhasil terciptalah rasa kantuk. Makanan dengan menu
gizi seimbang akan menjaga stabilitas energi dalam tubuh, sehingga menjadi tidak
mudah lelah. Menu makanan dapat disesuaikan dengan beban kerja juga sih.
0 Leave comment