Mencoba Menjawab: Kenapa Artis Kpop Korea Langsing Padahal Banyak Makan?
10:39:00
Halo
Kpopers! Buat kalian cowok-cowok yang nge-fans sama artis-artis Kpop perempuan Korea
Selatan, selain karena wajah cantik dan karyanya yang ciamik, pasti kalian
juga suka banget sama bentuk badan mereka yang langsing. Sudah bukan rahasia bahwa diet penurunan berat badan yang cukup ketat (tak jarang diperoleh
dari diet yang tidak sehat) dilakukan demi mendapatkan fisik yang good looking di kamera.
Namun,
pernahkah kalian bertanya-tanya bahwa ada beberapa artis Korea perempuan yang
terlihat makan banyak tapi kok badannya
masih tetap langsing? Buat para Sone (sebutan fans SNSD), pasti tahu
banget kalau Choi Sooyoung dan Im Yoona adalah dua anggota SNSD yang
paling doyan banget makan. Mereka bahkan dijuluki “Shikshin” (si jago makan). Kim
Sowon dari girl group GFriend yang merupakan anggota
tertinggi dan terkurus dalam grupnya, bahkan mengaku agak frustrasi karena
sulitnya menaikkan berat badan. Padahal, katanya dia sudah mencoba untuk banyak
makan.
Yoona dan Sooyoung Makan sambil Selfie (diambil dari pinterest Princess Agathe M) |
Sooyoung tetap masih terlihat langsing |
Yoona juga masih gini-gini aja |
Ini Kim Sowon dari Gfriend (yang lagi makan cokelat) |
1. METABOLISME
TUBUH YANG CEPAT
Pernah
dengar istilah Ectomorph? Ectomorph adalah satu dari tiga kategori
pengklasifikasikan bentuk tubuh manusia (Somatotyping) yang dicetuskan oleh William H.
Sheldon, PhD, MD,
seorang ahli fisiologis asal Amerika Serikat. Ectomorph merujuk pada mereka yang memiliki tubuh ramping, massa
otot yang kecil, dan sedikit sekali massa lemak tubuh. Mereka memiliki
kesulitan untuk menaikkan berat badan.
Gambaran Somatotypes atau Pengklasifikasian Tubuh pada Perempuan (diambil dari www.alyvea.com) |
Tipe
ectomorph susah sekali untuk gemuk
karena kesulitan dalam menyimpan lemak yang merupakan efek dari metabolisme tubuh yang sangat cepat. Alasan inilah yang
menyebabkan sebagian manusia di muka bumi tetap dapat memiliki tubuh langsing,
walaupun banyak makan. Jelas ini tidak hanya terjadi pada perempuan, tetapi
juga pada lelaki. Sebanyak apapun mereka makan, maka akan dimetabolisme dan dicerna
dengan cepat, sehingga tidak menjadi timbunan lemak berlebih pada tubuh.
Penulis
berpendapat bahwa beberapa artis Kpop di Korea Selatan masuk dalam kategori
ini. Kenapa? Karena metabolisme tubuh yang cepat dapat dibentuk. Ada juga
yang bawaan dari lahir tapi dapat juga dibentuk. Begini, sistem perekrutan
artis Kpop di Korea Selatan biasanya dimulai pada usia sedini mungkin. Latihan
dan disiplin ketat, terutama soal makanan dan aktivitas fisik sangat diterapkan
di dorm. Latihan dance secara rutin
dapat membakar kalori, selayaknya orang-orang yang berolahraga loh, jadi
jangan diremehkan. Jika sejak dini mereka sudah terbiasa beraktivitas fisik
seperti itu, maka bukan tidak mungkin, ketika memasuki fase debut, metabolisme tubuh mereka sudah
terbiasa memproses makanan secara cepat, membakar lemak secara cepat.
Orang
yang rutin berolahraga dapat lebih mudah membakar lemak saat beraktivitas
dibandingkan mereka yang tidak rutin. Alasannya karena pada awal kita beraktivitas, tubuh akan menyediakan energi dari cadangan karbohidrat dalam
tubuh. Nah, barulah pada
menit ke-15 atau 20, tubuh akan
membakar lemak sebagai sumber energi. Maka dari itu, kita jangan ge-er dulu, baru nyapu dan ngepel kurang
dari 15 menit saja sudah merasa banyak lemak yang terbakar, padahal belum
tentu.
SNSD Girls Generation latihan lagu Mr Mr |
Untuk
mereka yang bugar karena rutin berolahraga (termasuk juga latihan dance), maka tubuhnya akan semakin
‘pintar’ untuk membakar lemak. Pada menit ke-10 bisa jadi pembakaran lemak
sudah dapat terjadi. Kenapa? Karena paru-paru dari mereka yang sering
berolahraga akan lebih mudah menangkap oksigen.
Volume
atau jumlah oksigen yang terhirup juga lebih banyak dibandingkan mereka yang
tidak rutin. Syarat terjadinya pembakaran lemak tubuh adalah kehadiran oksigen.
Jika jumlah oksigen dalam tubuh sudah terpenuhi untuk dilakukannya pembakaran
lemak, maka tubuh juga akan lebih cepat membakar lemak menjadi energi, sehingga
tidak terjadi penumpukan lemak berlebih pada tubuh.
Ketika
telah melewati fase debut, jika
penampilan para artis Kpop tersebut ternyata berkesan, maka jadwal padat siap
menanti. Menjadi penampil (dance dan
bernyanyi) dari satu panggung ke panggung lain, dari satu acara ke acara lain
akan menjadi rutinitas mereka sehari-hari. Kadang mereka juga kurang tidur. Hal
ini menyebabkan kalori mereka dapat terbakar.
2. MASUK TV
ADALAH KESEMPATAN MAKAN
Twice Jungyeon Makan Lahap dalam Sebuah Acara Reality Show |
Seperti
yang telah disebutkan bahwa artis Kpop di Korea Selatan, utamanya perempuan dietnya
dijaga ketat agar tubuh tetap ramping. Kita tidak pernah benar-benar tahu apa
yang terjadi pada mereka ketika off air.
Namun, satu hal yang sering kita lihat ketika on air adalah mereka suka memperlihatkan kebiasaan mereka banyak
makan. Kenapa? Karena mungkin itulah satu-satunya kesempatan mereka.
Manajer
pasti akan bawel bin cerewet soal
diet mereka. Ketika tampil di acara TV, dengan dalih demi kebutuhan gambar, fan service, promosi produk, dan alasan
lainnya para artis Korea atau artis Kpop non Korea sekalipun akan
memperlihatkan diri mereka yang rakus. Selagi ada kesempatan makan banyak,
kenapa tidak dimanfaatkan? Lagi pula, jika diperhatikan, industri hiburan Korea
Selatan saat ini nampaknya sangat senang sekali mengumbar 3F (Food, Fashion, Film). Food (makanan) menjadi bagian darinya.
Jadi, pengambilan gambar para artis makan dengan lahap dapat menjadi salah satu
hal menarik untuk dunia pertelevisian mereka.
Beberapa
agensi mungkin dapat memaklumi hal ini karena jika artis-artis mereka dilihat
sangat lahap memakan makanan tertentu, maka orang yang melihatnya pun dapat
menjadi tertarik untuk makan apa yang mereka makan. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan makanan akan tertarik
memakai jasa mereka untuk iklan commercial
mereka. Nah, jadi dapat job lagi
kan tuh.
Dalam
sebuah reality show yang dibintangi
oleh girl group GFriend, yaitu “One Fine Day”, diperlihatkan bahwa untuk makan di depan kamera itu ada ‘teknik’
khususnya loh. Jadi, tidak hanya
sekedar makan layaknya makan siang biasa. Mulai dari cara mengambil makanan,
hingga masuk ke mulut, lalu dikunyah itu harus seeskpresif mungkin. Ekspresi
kenikmatan pun harus benar-benar ditonjolkan. Dengan begitu, orang yang
melihatnya akan jadi tergiur.
Walau
begitu, kadang manajer mereka juga suka kasih kode kalau mereka dinilai sudah
terlalu banyak makan atau sedang dalam program diet. Wendy, dari girl group, Red Velvet, contohnya. Dalam reality show “Daily Taeng9cam”, ada adegan dia sedang makan es krim bareng
rekannya, Seulgi dan seniornya, Kim Taeyeon. Dalam adegan tersebut,
Wendy yang sedang asyik makan, tiba-tiba jadi salah tingkah karena manajernya
mempelototinya dengan memberikan kode karena dia sedang keasyikan makan es
krim.
Wendy (kanan) dan Seulgi (kiri) Red Velvet diperingati Manajer soal Diet |
3. BUDAYA MAKAN
Sesuka-sukanya
masyarakat Korea Selatan dengan daging, mereka juga tetap sangat suka dengan
sayuran. Nasi, daging, dan sayuran adalah kombinasi menu yang idealnya harus
ada dalam meja makan mereka. Secara
tradisi, orang Korea Selatan lebih sering makan nasi dengan sayuran
dibandingkan dengan daging. Kimchi
adalah salah satu penganan dari sayuran yang tak bisa lepas dari kehidupan
masyarakat negeri ginseng tersebut. Makan apapun, rasanya tak lengkap jika
tanpa kimchi.
Kimchi adalah makanan wajib orang Korea Selatan. Their national food |
Masyarakat
Korea Selatan juga nampaknya menggemari sayuran hijau segar. Buat yang suka
nonton K-Drama atau reality show Korea
Selatan pasti tahu kalau ada adegan mereka sedang makan daging, kadang
dagingnya dibungkus oleh sayuran hijau. Budaya makan yang cukup baik karena
tidak melupakan sayuran.
Sayuran
dapat menjadi penyeimbang. Indonesia pun kini terus gencar mempromosikan
sayuran. Sayur
dan buah mengandung serat pangan yang dapat mengenyangkan, sehingga
membuat seseorang tidak makan berlebihan. Sayuran juga rendah gula sederhana dan rendah
kalori, sehingga amat membantu dalam mengontrol berat badan. Jadi, dapat
mengontrol orang-orang. Selain itu, dapat juga mengontrol gula darah dan
menyerap kolesterol berlebih.
Salah
satu perbedaan mendasar yang juga dapat mempengaruhi berat badan mereka adalah
masyarakat Korea Selatan bukan
masyarakat yang hobi dengan gorengan. Gorengan yang saya maksud di sini
adalah makanan
yang digoreng dengan metode deep frying, sebuah metode pemasakan dengan
memasukkan bahan makanan ke dalam minyak panas. Masyarakat korea selatan lebih
suka rebusan, sup, tumisan, baking food, ataupun makanan yang dikukus. Sayuran, terutama
Kimchi, tetap jadi menu terfavorit.
Kalaupun
ada gorengan, mereka pun jarang menyatukannya dengan tepung. Ingat! Makanan
yang digoreng dengan tepung dapat menyimpan kalori yang lebih besar
dibandingkan makanan yang digoreng tanpa tepung. Kalori disumbangkan oleh
karbohidrat (tepung) dan lemak (minyak). Jika mereka jarang mengonsumsi makanan
yang digoreng, dan lebih memilih rebusan, maka jelas kalori dan lemak yang
tertimbun akan lebih sedikit dibandingkan dengan masyarakat yang amat gemar
mengonsumsi gorengan (masyarakat Indonesia, contohnya, hehehe…)
Menu Bibimbap Korea (diambil dari www.huffingtonpost.com) Ada dagingnya, ada sayurannya, gak ada gorengan |
Daging yang dimasak dengan sayuran (diambil dari food.com) |
4. KONDISI
PSIKOLOGIS
Hubungan
antara stres psikologis dengan perilaku makan dapat dimanifestasikan dengan dua
cara, yaitu binge eating atau malah
gak mau/malas makan sama sekali. Namanya juga selebritis, sesukses dan setenar
apapun dia, pasti ada saja masalah yang menimpa, sehingga menimbulkan stres.
Mereka yang biasanya banyak makan dapat menjadi sedikit atau bahkan tidak mau
makan akibat stres yang mereka alami.
Profesionalisme
yang mereka tunjukkan di depan TV mungkin yang dapat menutupi stres mereka.
Ketika mereka diminta perform dengan cheerful atau sexy di hadapan penonton, ya mereka tetap lakukan. Ketika mereka
diminta akting makan lahap, ya mereka tetap turuti. Dengan begitu, tak ada yang
tahu kan kalau mereka (mungkin) sedang stres (dan malas makan), bukan?
5. GANGGUAN MAKAN
(EATING DISORDER)
Kebiasaan
diet penurunan berat badan sudah dimulai dari masa trainee. Ada yang melakukannya dengan cara yang benar, ada juga
yang melakukannya sembarangan (bukan diet sehat). Artis, tidak hanya di Korea
Selatan, berpotensi melakukan kebiasaan ini.
Ada
kalanya mereka sedikit sekali makan, ada juga kalanya mereka banyak sekali
makan. Hal yang lebih ekstrem adalah praktek gangguan makan (eating disorder)
bulimia nervosa. Jadi, mereka
akan makan banyak makanan dengan lahap, setelah puas dan selesai, mereka akan
memuntahkannya lagi secara paksa. Fenomena Bulimia Nervosa amat sering terjadi
pada model, artis, penyanyi, dan para remaja.
Para
remaja yang bukan selebritis juga dapat berpotensi melakukan perilaku bulimia
nervosa. Alasannya karena mereka ingin
punya tubuh yang sama
dengan artis favorit mereka. Namun, di sisi lain mereka juga tetap ingin
merasakan makanan yang enak-enak. Tentunya hal ini sangat tidak baik bagi
kesehatan. Gangguan pada pencernaan dan jantung dapat mengancam pelakunya.
Artis
Kpop Korea Selatan wanita yang mengaku pernah mengalami bulimia nervosa adalah IU alias Lee Ji-Eun. Berkaitan dengan stres
yang dialaminya, ia melampiaskannya pada makanan. Ia menjadi pribadi yang
sangat sering makan untuk melepas stresnya. Namun, semua makanan yang telah ia
makan, ia muntahkan kembali. Ia
pun harus menjalani treatment atau
pengobatan karena masalahnya tersebut.
IU lee ji eun pernah jadi penderita Bulimia Nervosa (diambil dari KPOP-RENDERS - DeviantArt) |
Itulah
sekiranya pembahasan yang dapat menjawab pertanyaan kita tentang mengapa artis
Kpop perempuan Korea Selatan punya badan yang tetap ramping meski terlihat
banyak makan. Ada yang dietnya sehat, ada juga yang tidak. Peran budaya makan
dan psikologis ternyata juga berperan. Untuk
orang Indonesia, alangkah baiknya jika kita menerapkan diet sehat gizi
seimbang dan tetap rutin berolahraga atau setidaknya menambah aktivitas fisik. Bukan
hanya masalah berat badan saja, tetapi dapat juga menghindarkan kita dari
ancaman penyakit degenaratif.
0 Leave comment