Mari Lebih Bijak Menyikapi Tagline: “Bebas Kolesterol”

13:51:00



Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya pernah atau bahkan sering menonton iklan-iklan produk makanan di televisi atau melihat dan membaca iklan-iklan produk makanan pada poster/billboard yang mengatakan (bahkan meng-claim) bahwa produk tersebut adalah makanan “Bebas Kolesterol”. Terkadang, tagline seperti itu juga tersaji pada kemasan dari produk makanan (label pangan). Pertanyaannya, apakah produk-produk makanan tersebut memang benar-benar bebas dari kolesterol?

Nah, sebelum menjawab pertanyaan di atas, penulis ingin mengajak para pembaca sekalian untuk sama-sama mengkaji tentang “Kolesterol” itu sendiri. Sejatinya, kolesterol adalah salah satu jenis dari zat gizi lemak yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh, utamanya pada hati. Tubuh manusia biasanya mengandung sekitar 100 g kolesterol, dimana setiap 7% di antaranya ditemukan di dalam darah, dan sisanya terdistribusi dalam setiap sel tubuh. Dalam hal ini, kolesterol memainkan sejumlah peran baik bagi tubuh, seperti (Barasi, 2003):
  • Memelihara struktur dan integritas membran sel;
  • Mengatur fluiditas (keseimbangan cairan) membran sel;
  • Memfasilitasi komunikasi antara sel dan lingkungannya, termasuk transportasi lintas membran;
  • Membatasi transportasi ion Natrium dan Kalium dalam melintasi membran;
  • Sintesis asam empedu, yang diperlukan untuk penyerapan lemak;
  • Sintesis hormon, termasuk hormon seks, steroid dan vitamin D.

Dalam diet sehari-hari, kolesterol ditemukan hanya pada pangan hewani, contohnya seperti daging, ayam, ikan, termasuk juga mentega (butter), susu, dan telur. Jadi, kurang tepat jika kolesterol ada pada semua makanan yang digoreng. Kita makan ayam rebus, ayam panggang, kue-kue kering (dengan mentega), susu itu semua mengandung kolesterol. Sedangkan, banyak dari kita yang mungkin salah kaprah menganggap bahwa minyak goreng, santan, durian, yang merupakan bukan produk hewani sebagai sumber utama kolesterol. Padahal, kenyataannya minyak goreng, santan, durian tidaklah mengandung kolesterol sama sekali. Tempe yang digoreng, tahu yang digoreng, itu juga bukan sumber makanan yang mengandung kolesterol.


Justru sebaliknya, penyerapan kolesterol dapat dihambat dengan mengonsumsi banyak fitosterol, yang umumnya banyak terdapat pada pangan nabati, seperti halnya tempe, tahu, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Meningkatnya tingkat kolesterol dalam darah dapat dihambat dengan konsumsi serat, yang tentunya terdapat pada semua jenis sayur dan buah. Kenapa? Karena kolesterol diekskresikan/dikeluarkan dari tubuh melalui tinja, yang sebelumnya telah disekresi terlebih dahulu ke dalam saluran pencernaan empedu yang diproduksi oleh hati.

Lalu kenapa jika kita makan makanan non hewani yang digoreng kita tetap rentan terkena penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya? Jawabannya ada pada proses penggorengannya. Proses penggorengan yang dimaksud adalah metode deep frying, yaitu metode menggoreng dengan minyak berjumlah banyak sehingga semua bagian  makanan yang digoreng terendam di dalam minyak panas (Mulyatiningsih, 2007). Proses menggoreng yang seperti ini dapat beresiko meningkatkan sintesis kolesterol oleh tubuh, sehingga tingkat kolesterol dalam darah (yang berisiko pada penyakit degeneratif) juga dapat meningkat.

Gambar: tabloidnova.com

Dalam teorinya, ada juga jenis lemak yang disebut sebagai Lemak Trans, yang terbentuk ketika terjadi pemanasan suhu tinggi pada makanan, dalam hal ini adalah makanan yang dimasak dengan cara digoreng yang biasanya dapat mencapai suhu 175-190 derajat Celsius, atau juga lebih dari itu. Suhu tersebut dapat dicapai ketika suatu makanan dimasak dengan menggunakan metode deep frying. Ketika makanan digoreng dengan suhu tinggi, maka akan menyebabkan terjadi hidrogenasi dan terbentuklah lemak trans.

Di dalam tubuh, lemak trans dapat mempengaruhi kolesterol dalam darah, sebagaimana yang dilakukan oleh lemak jenuh, yaitu meningkatkan tingka kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan tingkat HDL (kolesterol baik) (Whitney & Rolfes, 2008). Kita semua tahu bahwa jumlah LDL yang tinggi, apalagi dibarengi dengan hipertensi dalam tubuh akan meningkatkan resiko atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah) yang pada akhirnya akan mengarahkan pada penyakit jantung koroner atau stroke.

Selain pada gorengan, lemak trans juga banyak terdapat pada: kue, biskuit, donat, pastry, keripik, margarin, daging merah, susu dan produk susu (Whitney dan Rolfes, 2008). Jadi, jika akhir-akhir ini kita sering melihat iklan suatu produk tissue dapat menyerap minyak dengan super cepat dan banyak, apakah itu dapat membuat suatu gorengan menjadi aman? Dari penjelasan di atas, penulis rasa hal tersebut tidak akan menolong banyak. Toh, proses pemanasan dan hidrogenasi sudah terjadi. Lemak Trans Fat juga sudah terlanjur terbentuk, ditambah lagi tissue tersebut lebih dominan menyerap permukaan luar, kalaupun dapat menyerap sampai ke dalam tapi kan tidak dapat sampai ke dalam banget. Minyak sudah terlanjur terserap ke seluruh bagian makanan.

Kadar kolesterol dalam darah juga sebagian dipengaruhi oleh faktor genetik, sehingga efek dari asupan makanan dapat bervariasi terhadap tingkat kolesterol. Kadar kolesterol plasma pada beberapa individu dapat merespon perubahan tingkat kolesterol darah yang berasal dari asupan makanan secara minimal. Di sisi lain, beberapa individu juga ada yang dapat merespon jauh lebih besar (Barasi, 2003).

Jadi, jika ada perusahaan makanan, termasuk minyak goreng, mengatakan bahwa produk makanan (non hewani) mereka adalah “Bebas Kolesterol”, maka itu adalah benar. Namun, alangkah baiknya kita tidak menjadikan jargon tersebut sebagai bahan pertimbangan kita membeli produk tersebut. Kenapa? Ya, karena memang itu adalah hal yang tidak perlu diperdebatkan lagi.

Lebih baik, kita benar-benar membaca kandungan zat gizi dari suatu produk pada food label/label pangan yang tertera pada kemasan sebagai bahan pertimbangan diet harian kita, baik itu melihat kalori, zat gizi makro (lemak, protein, karbohidrat), dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral, termasuk natrium).

You Might Also Like

0 Leave comment