Penyebab Kematian Paling Mengerikan itu Adalah Tersedak

20:19:00

Gambar: http://wartakesehatan.com/

Jika kalian bertanya pada penulis,”apa penyebab kematian yang paling mengerikan di dunia?”

Maka penulis tidak akan menjawab meninggal karena DBD, kanker, stroke, atau akibat serangan jantung mendadak sekalipun. Penulis juga tidak akan menjawab jatuh dari jurang atau tertabrak mobil. Akan tetapi, jawaban penulis adalah “Tersedak”. Iya, tersedak atau istilah lainnya “keselek”. Sesuatu kondisi yang amat sangat tidak kita perhitungkan dapat terjadi. Kadang tidak terbayangkan dan teramat sering diremehkan.

Kenapa penulis berpendapat seperti itu? Begini, jika penyakit menjadi suatu penyebab kematian, maka di zaman yang sudah berkembang ini, kita dapat googling untuk tahu bagaimana cara menghindari penyakit tersebut. Sudah banyak tips-tips yang beredar di dunia maya mengenai bagaimana cara agar terhindar dari penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD. Begitu juga dengan informasi mengenai pola makan yang dapat menghindari penyakit jantung koroner. Tinggal bagaimana niat dari kita saja untuk mau menjalankan semua tips-tips tersebut.

Kemudian, bicara soal kematian akibat kecelakaan. Semua itu juga kembali pada niat kita untuk mau menaati peraturan, baik tata tertib lalu lintas, maupun aturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Intinya, jangan terlalu mudah menggampangkan sesuatu, seperti:

“Ah, cuma ke minimarket sebentar, paling cuma 10 menit. Ngapain pake helm? Lawan arus dikit juga nyampe”. Tolong, jangan.

Atau juga perkataan seperti ini,”Ah, saya mah udah biasa kalau kerja di konstruksi kayak gini (gak pake helm keselamatan)”. Ini juga tolong, jangan.

Kalau kita pikir lebih jauh lagi, kenapa sih ada orang yang membuat tips-tips mencegah penyakit dan aturan terkait kecelakaan seperti itu? Karena kita, manusia sadar bahwa penyakit dan kecelakaan adalah penyebab umum kematian. Jadi, untuk terhindar dari kematian, maka kita sadar bahwa jangan sampai sakit atau terkena kecelakaan. Namun, tersedak? Itu adalah penyebab kematian yang tidak umum, tidak ada yang memperhitungkannya.


Bayangkan betapa seramnya Anda dan teman-teman yang baru saja menang tender atau telah sukses mengerjakan proyek tertentu, lalu memutuskan untuk makan-makan sebagai perayaannya, harus meregang nyawa akibat tersedak. Suasana makan yang penuh kebahagiaan itu tanpa sadar, membuat kita mengunyah makanan sambil tertawa, hingga tersedak, kehabisan nafas. Siapa yang sangka?

Atau kondisi dimana kita sudah lama tidak makan enak, sehingga makan dengan lahap dan terburu-buru. Enak sih enak, tapi bisa jadi di suapan ke beberapa belas atau beberapa puluh Anda sudah harus menghentikannya karena tersedak. Masih untung jika hanya menyebabkan batuk, tapi bagaimana kalau nafas Anda menjadi tersumbat? Ngeri, bukan?

Dari kemungkinan yang memang dapat terjadi di atas, maka tidak ada salahnya jika kita mencari tahu bagaimana caranya untuk menghindarkan diri dari tersedak dan cara menanggulanginya jika sudah terlanjur terjadi. Ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain di sekitar Anda karena sekali lagi, ancaman dari tersedak ini adalah kematian. Mari kita bahas bersama.

Tersedak adalah hambatan mekanis aliran udara dari lingkungan ke dalam paru-paru. Tersedak mencegah bernapas, dan jenisnya dapat parsial atau penuh. Tersedak secara parsial masih memungkinkan aliran udara masuk ke paru-paru, meskipun tidak memadai. Tersedak berkepanjangan atau penuh menghasilkan asfiksia (sesak nafas) yang berujung pada anoksia (kondisi kekurangan aliran oksigen), dan berpotensi fatal. Oksigen yang disimpan di dalam darah dan paru-paru hanya dapat menjaga seseorang hidup selama beberapa menit setelah berhenti bernapas (Ross & Chan, 2006).

Tersedak dapat disebabkan hal-hal berikut (Heller, 2015):

1. Makan terlalu cepat, tidak mengunyah dengan baik, atau makan dengan gigi palsu yang tidak cocok;
2. Minum alkohol (bahkan sejumlah kecil alkohol mempengaruhi kesadaran);
3. Hilang kesadaran (unconscious) dan bernapas ketika muntah;
4. Bernapas dalam benda-benda kecil (masalah pada anak-anak);
5. Cedera pada kepala dan wajah (misalnya, pembengkakan, pendarahan, atau cacat dapat menyebabkan tersedak);
6. Masalah menelan akibat stroke;
7. Perbesaran amandel atau tumor leher dan tenggorokan;
8. Permasalahan pada esofagus (pipa makanan atau tabung menelan).

Carol DerSarkissian (2015), selaku emergency physician dari Veteran's Association Hospital New York City memberikan tips bagaimana cara penanggulangan dari tersedak, di antaranya sebagai berikut:

1. Berikan Pukulan pada Punggung
Berikan 5 pukulan di antara tulang belikat dengan tumit tangan Anda.

2. Jika Seseorang Masih Tetap Tersedak, Do Thrusts (Dorongan)
Jika orang tersebut tidak hamil atau terlalu gemuk, lakukan dorongan pada perut sambil berdiri (Abdominal Thrusts atau istilah lainnya “Heimlich Maneuver”), dengan cara sebagai berikut:

a. Berdiri di belakang orang tersebut dan lingkarkan lengan Anda di sekitar pinggang;
b. Tempatkan tangan terkatup di atas pusar orang yang tersedak. Genggam tangan Anda dengan tangan lain;
c. Dalam posisi itu lakukan gerakan mencoba mengangkat orang atas (inward dan upward);
d. Lakukan gerakan tersebut sebanyak 5 kali;
e. Jika penyumbatan masih belum terlepas, lakukan terus siklus 5 pukulan punggung dan 5 dorongan perut secara berulang sampai obyek penyebab tersedak dibatukkan, dan ia mulai dapat bernapas kembali;
f. Ambil objek penyebab tersedak keluar dari mulutnya hanya jika Anda dapat melihatnya. Jangan pernah melakukan sapuan jari kecuali Anda telah melihat objek di dalam mulut orang yang tersedak.

Jika orang tersebut adalah obesitas atau hamil, lakukan dorongan perut tinggi:

a. Berdiri di belakang orang tersebut, lingkarkan lengan pada tubuhnya, dan posisi tangan Anda di dasar tulang dada;
b. Cepat menarik ke dalam dan ke atas (inward dan upward);
c. Lakukan terus secara berulang, hingga obyek penyebab tersedak berhasil keluar.

3. Berikan CPR (Nafas Buatan), jika Perlu
Jika obstruksi keluar, tetapi orang tersebut masih tidak bernapas atau bahkan tidak sadar:

4. Follow Up
Ketika petugas medis darurat tiba, mereka akan mengambil alih dan dapat melakukan CPR atau membawanya ke rumah sakit, jika diperlukan.

Permasalahannya adalah bagaimana jika kita sedang sendirian? Bisakah kita menyelamatkan diri kita sendiri. Tentu, bisa. Kita dapat melakukan metode Heimlich Maneuver pada diri kita sendiri. Caranya adalah sebagai berikut (Heller, 2015):

1. Membuat kepalan dengan satu tangan. Tempatkan ibu jari Anda di bawah tulang rusuk dan di atas pusar;

2. Genggam tangan Anda dengan tangan lain. Tekan kepalan tangan Anda ke area tersebut dengan gerakan ke atas secara cepat.

Anda juga dapat bersandar di tepi meja, kursi, atau pagar. Dengan cepat mendorong daerah perut bagian atas berlawanan dengan tepi. Anda harus mengulangi gerakan ini sampai objek penyebab tersedak keluar.

Metode Abdominal Thrusts (Heimlich Maneuver)
Sumber Gambar: Wikipedia

Sumber Gambar: fijaytrangki.blogspot.com

 Sumber Gambar : www.anatomyatlases.org

Sumber Gambar : www.anatomyatlases.org 


Sumber Gambar: geasy.wordpress.com


Sumber Gambar: www.serubareng.com

 Sumber Gambar: whileeveryoneelseissleeping.wordpress.com


 Sumber Gambar: www.unicaredubai.com


Sumber Gambar: downloads.lww.com

Sekedar tahu apa yang harus dilakukan ketika tersedak tidaklah cukup. Hal lain yang harus diketahui adalah hal apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika sedang tersedak. Beberapa hal tersebut, di antaranya adalah (Heller, 2015):

1. JANGAN mengganggu jika orang tersebut sedang batuk dengan keras, mampu berbicara, atau dapat bernapas masuk dan keluar secara memadai. Namun, siap untuk bertindak segera jika gejala-gejala lebih buruk terjadi;

2. JANGAN memaksa membuka mulut seseorang untuk mencoba mengeluarkan objek jika orang tersebut masih sadar. Lakukan dorongan perut dan/atau pukulan pada punggung.

Lalu, bagaimana cara menghindarkan diri dari tersedakHeller (2015) selaku praktisi pengobatan dalam keadaan darurat dari Virginia Mason Medical Center memberikan anjuran sebagai berikut:
1. Makanlah dengan santai dan kunyahlah makanan dengan benar;
2. Jika menggunakan gigi palsu, pastikan gigi palsu tersebut pas dengan Anda;
3. Jangan terlalu banyak minum alkohol sebelum atau selama makan;
4. Jauhkan benda kecil dari anak-anak.

Sekali lagi, tersedak bukanlah masalah kesehatan yang dapat diremehkan, bahkan ditertawakan. Kematian akibat tersedak dapat menimpa semua orang. Beberapa kasus kematian akibat tersedak juga menimpa orang-orang terkenal, seperti halnya Stuart Cable (mantan drummer band Stereophonics) yang meninggal akibat tersedak muntahnya sendiri ketika sedang tidur. Disinyalir muntahnya itu berhubungan dengan dirinya yang terlalu banyak minum alkohol beberapa jam sebelum kematiannya.

Laksamana Penerbangan, Subroto Mukerjee, yang merupakan salah satu sosok penting negara India di dunia penerbangan juga disinyalir meninggal akibat tersedak. Sosok yang pertama kali menduduki jabatan sebagai Chief of the Air Staff dari Indian Air Force (IAF) meninggal 8 November 1960 di tokyo akibat potongan makanan yang bersarang di tenggorokannya.

Bahkan, mantan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush pun pernah hampir meninggal akibat tersedak. Di dalam negeri sendiri, ada nama Chef Tatang. Koki yang cukup sering muncul di TV pada masa hidupnya itu, tersedak meninggal akibat tersedak acar ketika sedang menikmati nasi goreng bersama keluarganya. Setelah 3 kali gagal melakukan tarikan nafas, ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Dapat dilihat bahwa tersedak dapat menyerang siapa saja, tidak peduli latar belakang mereka apa. Kalau sudah begini, maka istilah “ajal bisa datang kapan saja” menjadi sangat relevan. Tidak peduli siapa Anda, atau sedang makan apa, berhati-hatilah jangan sampai tersedak. Makanlah dengan baik, tanpa terburu-buru dan jangan terlalu banyak bercanda.

You Might Also Like

0 Leave comment