Karakteristik Diet Saluran Pencernaan

14:58:00

Assalamuallaikum para pembaca...
Pernahkah anda sekalian mengalami penyakit di gangguan di saluran pencernaan? Seperti penyakit yang berhubungan dengan usus dan lambung? Atau malah pernah masuk RS? Saya pernah beberapa kali bermasalah dengan organ-organ pencernaan saya dan kadang suka bingung sendiri apa yang harus dimakan ketika mengalami gangguan. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan secara ringkas mengenai karakterisitik dari diet saluran pencernaan dan makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari.

-Tujuan dari diet saluran pencernaan, pada umumnya adalah untuk mengistirahatkan dan/atau meringankan lambung dan usus, mencegah sekresi asam lambung dan inflamasi.

-Pada diet saluran pencernaan, kebutuhan Kalori, karbohidrat, protein, dan lemak cukup sesuai kebutuhan.

-Konsumsi makanan yang mudah dicerna (makanan lunak, saring, atau cair bergantung pada kondisi penderita/pasien).

-PKTS (Porsi Kecil Tapi Sering) biasanya 3 kali makan utama dan 2 atau 3 kali selingan.

-Jika terjadi perdarahan, maka pasca perdarahan sebaiknya konsumsi makanan cair jernih (air jeruk atau kaldu jernih) selama 1-2 hari per 2-3 jam sekali.

-Usahakan makan makanan rendah serat atau rendah sisa agar hanya sedikit meninggalkan residu pada usus, sehingga kerja usus menjadi lebih ringan. Ini sangat disarankan untuk mereka yang mengalami gangguan pada lambung dan usus, seperti pada penyakit tifus, hematemesis melena (muntaber berdarah), peradangan usus, gastritis akut/kronis, ulkus peptikum. Dan sebaiknya juga mengonsumsi makanan rendah lemak, terutama hindari lemak jenuh tinggi.

-Rendah laktosa untuk mereka yang laktosa intoleran.

-Untuk mereka yang mengalami penyakin Divertikulosis (penyakit yang disebabkan konstipasi kronik), dianjurkan makan makanan serat tinggi dan cairan tinggi (2-2,5 L/hari).

-Rendah lemak: sangat tidak dianjurkan, terutama untuk mereka yang mengalami gangguan lambung untuk makan-makanan tinggi lemak jenuh (santan, kuah berminyak, junk food, jeroan, dll). Makanan tinggi lemak akan membuat beban kerja lambung dan juga usus menjadi berat.

-Jika berkaca dari pengalaman pribadi, saya pernah mengalami sakit maag dan tifus. Dokter menyarankan saya makan makanan lunak (lembek), seperti nasi yang dibuat tim atau nasi biasa dengan kuah sayur (3 hari setelah ke dokter biasanya), untuk lauknya dapat berupa tempe/tahu kecap atau daging/ayam yang dicincang kecil-kecil sehinga mudah dicerna, juga telur orak-arik, telur poach, setup wortel/bayam, sayur bening bayam. Sangat tidak dianjurkan makan makanan yang digoreng deep fried apalagi yang bersantan.

Sumber
-Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

You Might Also Like

0 Leave comment