Karakteristik Diet Penyakit Ginjal dan Kemih

20:47:00

Assalamuallaikum, para pembaca...
Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis mengenai karakteristik diet penyakit ginjal dan kemih. Pada kesempatan kali ini saya hanya akan mencoba untuk membuat rangkuman diet dari buku Penuntun Diet, Sunita Almatsier. Mari kita simak!

Sebelum kita masuk ke dalam diet penyakit ginjal dan kemih, marilah kita mengenal jenis-jenis  penyakit ginjal dan kemih, yaitu sebagai berikut:


A. Sindroma Nefrotik (Nefrosis): ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen sebagai akibat dari meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomerulus. Gejala yang terjadi adalah proteinuria masif (3,5 g protein/24 jam) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti oleh edema (retensi air), hipertensi, hiperlipidemia, anoreksia, dan rasa lemah (Almatsier, 2010).

B. Gagal Ginjal Akut (GGA): menurunnya fungsi ginjal secara tiba-tiba yang ditandai penurunan  Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Ditandai oleh adanya oliguria (urin < 500 m./24 jam) sampai anuria. Penyebabnya: kekurangan cairan tubuh berlebihan akibat diare/muntah, perdarahan hebat, atau trauma pada ginjal akibat kecelakaan, keracunan obat, dan luka bakar. Katabolisme protein berlebihan (hiperkatabolisme) dapat terjadi akibat penyakit GGA ini yang dipengaruhi oleh berat ringannya penyakit, gangguan fungsi ginjal, status gizi pasien, dan jenis terapi yang diberikan. Gejala penyakitnya adalah disertai anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan sesak napas

C. Gagal Ginjal Kronik (GGK): penurunan fungsi ginjal yang cukup berat namun terjadi secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal, bersifat progresif dan irreversible. Gejalanya tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah, edema kaki dan tangan, serta uremia. GRR
D. Transplantasi Ginjal: operasi penggantian ginjal

E. Gagal Ginjal dengan Dialisis (cuci darah): Ginjal sudah tak mampu mengeluarkan zat sisa metabolisme, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon. Dialisis perlu dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin 
F. Batu Ginjal: terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam dalam urin mencapai nilai yang memungkinkan terbentuknya kristal, yang akan mengendap di tubulus ginjal atau ureter. Batu ginjal biasanya berasal dari mineral garam oksalat, fosfat, oksalat, serta asam urat (Almatsier, 2010).

G. Karakteristik diet penyakit ginjal dan kemih:
-Energi cukup, Lemak dalam batas normal (15-25%)

-Protein sedang (10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB): sindroma nefrotik dan batu ginjal.
-Protein tinggi: one month after transplansi (1,3-1,5 g/kg BB pada bulan berikutnya menjadi 1 g/kg BB) dan gagal ginjal dialisis (1-1,2 pada Hemodialisis; 1,3 g/kg BB pada Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis).
-Protein rendah: gagal ginjal kronik (0,6-0,75 g/kg BB).
-Untuk GGK dan Gagal Ginjal dialisis diusahakan protein-nya yang bernilai biologik tinggi (protein hewani).

-Natrium dibatasi 1-4 g/hari: nefrotik, GGA (bila anuria), GGK, transplantasi ginjal (jika ada gangguan ginjal saja). Bila pasien mengalamin hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria berikan maks 3 g/hari saja (liat juga berat ringannya hipertensi).
-Natrium untuk gagal ginjal dialisis Hemodialisis: 1 g/hari + disesuaikan dengan pengeluaran urin/hari (1 g untuk 1/2 L urin).
-Natrium untuk gagal ginjal dialisis CAPD: 1-4 g + penyesuaian CAPD

-Cairan dibatasi: 500 ml (untuk pengganti cairan yang hilang saja) untuk penderita GGA, GGK.
-Cairan 500 ml + penyesuaian cairan yang dikeluarkan urin untuk sindroma nefrotik.
-Cairan tinggi 2,5 - 3 Liter/hari untuk batu ginjal.

-Jenis makanan untuk penderita GGA, GGK, Sindroma Nefrotik dianjurkan protein hewani (protein nabati kurang dianjurkan), no high kalium, no high fat (apalagi lemak jenuh), dan perhatikan makanan yang mengandung natrium tinggi.
-Untuk penderita batu ginjal kalium oksalat dan kalium fosfat, hindari: umbi-umbian, teh, coklat, bayam, stroberi, anggur.
-Untuk penderita batu ginjal kalsium, hindari: susu dan olahannya, ikan yang tulangnya dimakan.
-Untuk pasien transplantasi, hindari: high cholesterol, high fat, high Indeks Glikemik jika hiperkolesterolemia.

Sumber:
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
<25 menit.="" ml="" p=""><15 br="" menit.="" ml="">

You Might Also Like

1 Leave comment