Asam Urat: Definisi, Pemilihan Makanan, dan Pencegahannya

14:17:00

Assalamuallaikum... hari ini saya akan membuat postingan berkaitan dengan penyakit asam urat dan karakteristik dari makanan yang boleh dan harus dihindari oleh penderita penyakit asam urat. Ada beberapa makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan tentunya. Oke, mari disimak!

Sebelumnya, mari kita cari tahu terlebih dahulu, apa itu penyakit asam urat atau "penyakit gout"? Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/atau jari (Almatsier, 2010).

Asam urat merupakan zat sisa dari pemecahan purin yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi sel. Kadar asam urat normal adalah 2,4-5,7 mg/dl pada wanita dan 3,7-7 mg/dl pada pria. Normalnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Namun pada penderita gout arthritis terjadi hiperurisemia (tingginya level asam urat dalam darah), kadar asam urat melebihi batas normal sehingga merangsang timbunan urat dalam bentuk garamnya terutama monosodium  urat di sendi atau jaringan sekitar sehingga menimbulkan nyeri dan bengkak. Hiperurisemia terjadi karena tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau juga dapat terjadi karena pengeluaran asam urat lewat ginjal yang sangat kurang.



Pada gout artritis ini, biasanya penderita akan mengalami serangan rasa sakit yang tiba-tiba dan terjadi inflamasi. Sendi akan terasa hangat, terlihat memerah, dan lunak. Serangan tersebut dapat hilang selama 3-10 hari tanpa pengobatan. Gejala gout biasanya dapat dilihat dari adanya pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi. Gejala tersebut biasanya terjadi pada sendi pangkal ibu jari kaki. Cara ini bukanlah cara terbaik untuk mendiagnosis gout, karena mungkin saja gejala tersebut hanyalah infeksi, keseleo, atau patah tulang.

Hiperurisemia atau tingginya kadar asam urat dalam darah biasanya merupakan gejala tahapan awal penyakit gout. Oleh karena itu, biasanya penderita tidak menyadari bahwa dirinya telah memasuki tahapan awal gout kecuali ia melakukan pemeriksaan darah. Keadaan hiperurisemia ditandai dengan level asam urat plasma lebih tinggi dari 420μmol/L (7.0 mg/dL) pada pria dan 360 μmol/L (6.0 mg/dL) pada wanita. Namun, PEMERIKSAAN DARAH ini juga tidak dapat mendiagnosis secara akurat, karena kadar asam urat dalam darah telah berkurang akibat telah mengendap di sendi.

Lalu bagaimana untuk dietnya?
Diet yang harus dijalani oleh penderita gout adalah rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin, cukup mineral, menurunkan Berat Badan jika overweight atau obesitas. Apa itu purin? gampangnya purin adalah kelompok asam amino yang bekerja sebagai pembentuk protein. Dalam diet untuk penderita gout, jenis makanan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, sebagai berikut:

-Kelompok I: Kandungan Purin Tinggi (100-1000 mg purin/100 gram bahan makanan). INI SANGAT TIDAK DIANJURKAN, contohnya: jeroan, kaldu, daging bebek, sarden, makarel, remis, kerang, ikan teri, puyuh, mayonnaise.

-Kelompok II: Kandungan Purin Sedang (9-100 mg purin/100 gram bahan makanan). Ini boleh dikonsumsi tapi harus DIBATASI. Maksimal per hari untuk sumber protein adalah 50-75 gram (1-1,5 potong daging, ikan, unggas), sedangkan untuk sayuran hanya 100 gram. Contoh makanan kelompok II adalah daging sapi, ikan, ayam, udang, kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai, tempe, tahu, dll), asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo.

-Kelompok III: Kandungan Purin Rendah. BOLEH dimakan setiap hari. Contoh: Semua makanan sumber karbohidrat utama, telur, margarin, mentega, minyak, gula, sayur dan buah selain yang disebutkan di kelompok II.

Lalu bagaimana pencegahannya?
-Memang lebih disarankan untuk sumber protein penderita gout adalah yang berasal dari sumber nabati. Hindari juga makan-makanan lemak jenuh tinggi (junk food, gorengan deep fried, makanan bersantan, dll). Utamakan makanan kelompok III dan kelompok II. Hindari makanan kelompok I.
-Hindari konsumsi durian dan alpukat.
-Turunkan berat badan secara perlahan jika berlebih karena usaha ini dapat mendukung penurunan kadar asam urat.
-Hindari alkohol
-Banyak minum. Stay hydrated! Minum minimal 8 gelas per hari dan utamakan konsumsi buah yang banyak mengandung air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
-Tingkatkan asupan produk susu RENDAH LEMAK dan yoghurt karena mereka dapat menurunkan frekuensi serangan gout.
-Hindari fruktosa, seperti sirup jagung.
-Jumlah asupan kalori sesuai dengan kebutuhan
-Segera hubungi dokter bila gejala muncul.

Sumber
-Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
-Shiel, William C. and Melissa Conrad Stoppler. 2014. Gout. http://www.emedicinehealth.com/gout/page10_em.htm
-Makalah Mata Kuliah Patofisiologi Penyakit Program Studi Gizi FKM UI oleh Annisa Isnaeni, dkk. 2012.

You Might Also Like

0 Leave comment