Seri Minuman: Kopi Berfilosofi, Teh Menemani, dan Cokelat Menenangkan
10:06:00
Untuk
menjalani hidup sehat, tentu kita tidak hanya boleh terpaku dengan apa yang
kita makan saja, melainkan juga dengan apa yang kita minum. Ada banyak sekali
minuman yang akrab dengan orang Indonesia, seperti halnya kopi, teh, dan coklat
panas. Jenis-jenis minuman ini adalah contoh dari minuman-minuman yang
mengandung kafein. Apa saja manfaat yang dapat kita peroleh dari
minuman-minuman tersebut? Adakah efek sampingnya? Mari kita bahas bersama-sama.
Banyak
orang yang menghindari beberapa jenis minuman berkafein karena berbagai mitos dan rumor. Padahal, kafein memiliki
banyak fungsi dan manfaat yang baik bagi tubuh selama dikonsumsi dalam batasan wajar. Dengan memodifikasi dan
mengatur neurotransmitter dalam tubuh
manusia, kafein membantu kita memunculkan potensi tersembunyi yang terbagi
dalam empat kluster (Weinberg & Bealer, 2002):
1. Kognitif: Menajamkan
logika, daya ingat, kefasihan verbal, konsentrasi, pengambilan keputusan, serta
meningkatkan persepsi terhadap keindahan
2. Afektif: Memoles emosi,
meningkatkan ketenangan, melepaskan kebosanan, dan memompa rasa percaya diri
3. Fisik: Meningkatkan
kecepatan, daya tahan, energi yang dihasilkan, kekuatan, waktu reaksi, dan
proses termogenesis yakni pembakaran lemak dan laju metabolisme
4. Terapeutik: Melindungi sel
tubuh, terutama sel otak, dari kerusakan jangka panjang dan memberikan efek
terapeutik menguntungkan lainnya, termasuk meredakan nyeri dan melindungi
paru-paru dari komplikasi akibat rokok dan kerusakan akibat stroke.
SANG FILSUF. Kopi adalah
minuman yang telah menjadi bagian dari popular
culture dunia. Hampir semua negara di dunia pasti penduduknya menyukai
kopi. Saking populernya, ada banyak sekali karya sastra yang menjadikan kopi
sebagai objek utamanya. Sebut saja novel dan film “Filosofi Kopi” sebagai
contohnya.
“Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air
tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit
yang tak mungkin kamu sembunyikan.”
-Dee Lestari dalam Filosofi Kopi
Ketika
sedang stuck dengan pekerjaan yang
membutuhkan ide dan pemikiran kreatif, maka menyeduh dan menyeruput secangkir
kopi dapat menjadi solusinya. Aroma dan rasa yang khas membuat pikiran menjadi
segar, sehingga orang-orang dapat mengembangkan ide kreatifnya. Seolah-olah
kopi adalah seorang filsuf dengan jutaan ide atau gagasan yang dibagikan kepada
jutaan orang di seluruh dunia. Atau bahkan, kopi itu sendiri lah yang
menciptakan seorang filsuf.
Sebenarnya
bagaimana sih caranya kopi dapat memberikan gagasan atau ide atau inspirasi
pada orang-orang untuk berpikir kreatif? Kafein lah yang memiliki peran besar
karena, sebagaimana yang telah dijelaskan, kafein dapat menggali atau
memaksimalkan fungsi kognitif dan afektif seseorang. Tidak perlu takut mengonsumsi kopi, selama dikonsumsi dalam batasan
aman (2 gelas per hari atau 3
cangkir per hari), maka tidak akan memberikan dampak buruk bagi tubuh orang
normal. Justru, malah memberikan berbagai manfaat seperti yang telah
dijelaskan.
TEMAN NGOBROL. Teh merupakan
minuman yang dapat menghangatkan suasana. Dalam beberapa kondisi, teh dapat
lebih populer dari kopi karena, ternyata banyak juga yang kurang menyukai kopi
karena rasanya yang pahit. Teh dapat menjadi teman akrab kala mengobrol dengan
keluarga, teman, teman hidup, klien, dan lain sebagainya. Teh mungkin layak
mendapat predikat sebagai pengakrab suasana. Beberapa negara di dunia, bahkan
‘mensakralkan’ teh dalam bentuk upacara-upacara.
Perannya
yang sangat penting dalam menghangatkan suasana tersebut membuat teh menjadi
minuman, yang sebenarnya, memang lebih pas untuk dikonsumsi pada waktu
senggang. Dalam kajian beberapa literatur gizi, tidak disarankan bagi kita
untuk minum teh (dan juga kopi) sesaat setelah ataupun sebelum makan.
Setidaknya, kita harus memberikan jeda
sekitar 2 jam.
Kenapa
begitu? Teh dan kopi mengandung senyawa kimia yang disebut tanin. Tanin adalah
zat organik alami yang dikenal sebagai polifenol dan terdapat dalam wine, bir, jus buah, buah, buah delima,
kacang-kacangan, makanan yang diasap, kacang-kacangan, beberapa bumbu dan
rempah-rempah. Tanin dapat mempengaruhi penyerapan zat besi (Hargreaves, 2013).
Sebuah
studi telah menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat mengurangi penyerapan zat besi
sebanyak 60% dan kopi mengurangi penyerapan sebesar 50%. Tanin dalam teh dan
kopi berdampak negatif terhadap ketersediaan zat besi, yang dapat menyebabkan
anemia defisiensi besi. Studi lain menunjukkan 5 mg tanin saja dapat menghambat
penyerapan sebesar 20%, 25 mg sebesar 67% dan 100 mg oleh 88%, sedangkan
beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa efek ini baru dapat timbul jika kita
minum lebih dari 3 cangkir teh sehari (Hargreaves, 2013).
Penelitian
lain menyatakan bahwa hanya penyerapan zat besi non-heme (yang terdapat pada
sumber nabati) yang dapat dipengaruhi oleh tanin, sedangkan zat besi heme (yang
bersumber dari daging) tidak terpengaruh, tapi temuan ini belum memperhitungkan
perbedaan kemampuan penyerapan tiap-tiap individu seseorang. Zat mineral
lainnya, seperti zinc dan kalsium
juga dapat terpengaruh, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain
seperti ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh atau kerapuhan tulang (Hargreaves,
2013).
Mengonsumsi
suplemen zat besi adalah salah satu cara untuk mencegah efek negatif yang
mungkin disebabkan oleh tanin. Kita juga dapat memilih untuk mengurangi jumlah
tanin yang kita konsumsi setiap hari dengan membuat perubahan pola makan
tertentu dan memperhatikan konsumsi teh dan kopi (Hargreaves, 2013).
Namun,
setelah membaca artikel ini jangan tiba-tiba anti minum teh ya, karena sekali
lagi, ini hanya masalah waktu minum yang disarankan dan sebanyak apa kita minum. Jika
dikonsumsi dalam batasan wajar, maka teh justru dapat berdampak baik bagi
tubuh. Beberapa manfaat baik teh
sama dengan kopi karena sama-sama mengandung
kafein, teh juga bersifat sebagai anti
oksidan bagi tubuh yang dapat mencegah radikal bebas penyebab penyakit
jantung, penyumbatan arteri, dan kanker.
PENGHILANG
STRESS.
Coklat atau minuman coklat amat dikenal dunia sebagai penganan dan minuman
penghilang stress. Minuman coklat, terutama yang mengandung campuran dari dark chocolate (coklat hitam) memang
telah terbukti menghilangkan stress dalam beberapa penelitian/studi.
Dalam
sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Nestle Research Center in
Lausanne, Switzerland, peneliti melihat efek konsumsi 1,4 ons (40 gram) dark chocolate setiap hari selama dua
minggu terhadap darah dan urin 30 orang dewasa sehat untuk menilai stressnya.
Setengah dari cokelat dimakan menjelang siang dan setengah lainnya dimakan
tengah hari. Tingkat kecemasan responden ditentukan pada awal penelitian, lalu
sampel darah dan urin dikumpulkan, serta dianalisis pada awal dan akhir dua
minggu studi (Warner, 2009).
Hasil
penelitian yang muncul dalam Journal of Proteome Research ini menunjukkan bahwa
makan coklat hitam setiap hari mengurangi tingkat hormon stres pada mereka yang
memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Para peneliti juga mengatakan coklat
hitam ternyata memiliki efek menguntungkan pada metabolisme peserta dan
aktivitas mikroba dalam usus (Warner, 2009).
0 Leave comment