Mengenal Lebih Jauh tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

09:17:00

Assalamuallaikum wr. wb. Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis mengenai tekanan darah tinggi (Hipertensi). Saya mencoba untuk menjelaskan sejelas-jelasnya mengenai hipertensi ini, mari kita simak!

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan berbeda (Corwin, 2009). Hipertensi adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah terus-menerus mengalami peningkatan tekanan. Darah dibawa dari jantung ke seluruh bagian tubuh di dalam pembuluh. Tekanan darah dibuat oleh kekuatan darah yang mendorong dinding arteri, seperti yang dipompa oleh jantung. Semakin tinggi tekanan semakin keras jantung harus memompa (WHO, 2013).



Kemudian, sebenarnya apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi? Secara umum, berikut adalah penyebab terjadinya hipertensi menurut Corwin (2009) dan Vasan (2001), antara lain:
• Kecepatan denyut jantung
• Volume sekuncup
• Vasokontriksi arterio dan arteri kecil
• Stres berkepanjangan (Stress psikososial, dll.)
• Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor.
• Asupan natrium (garam) berlebihan.
• Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium.
• Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya produksi angiotensin II dan aldosteron.
• Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan peptide natriuretik.
• Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal.
• Abnormalitas tahanan pembuluh darah.
• Diabetes mellitus
• Obesitas
• Meningkatnya aktivitas vascular growth factors.
• Perubahan reseptor adrenergik
• Berubahnya transpor ion dalam sel.

Selain penyebab, juga ada faktor risiko dari hipertensi, yaitu sekumpulan faktor yang dapat membuat seseorang cenderung LEBIH RENTAN mengalami Hipertensi. Berikut ini adalah beberapa faktor terjadinya hipertensi, antara lain (Depkes, 2006):
a. Faktor resiko mayor 
• Merokok
• Obesitas (IMT ≥30)
• Immobilitas
• Dislipidemia (tingginya kolesterol total dan LDL dalam darah)
• Diabetes mellitus
• Mikroalbuminuria atau perkiraan GFR<60 p="">• Umur (> 55 tahun untuk laki-laki, > 65 tahun untuk perempuan)
• Riwayat keluarga untuk penyakit kardiovaskular prematur (laki-laki > 55 tahun atau perempuan > 65 tahun)

b. Kerusakan organ target
• Jantung: Left ventricular hypertrophy
• Angina atau sudah pernah infark miokard (serangan jantung)
• Sudah pernah revaskularisasi koroner
• Gagal jantung
• Otak: Stroke atau TIA
• Penyakit ginjal kronis
• Penyakit arteri perifer
• Retinopati

Walaupun orang-orang dalam kondisi di atas cenderung lebih rentan, NAMUN bukan berarti anda yang tidak memiliki faktor risiko tersebut dapat tenang-tenang saja. Melainkan harus tetap WASPADA.

Kemudian, sebenarnya seberapa besar tekanan darah yang normal itu? 120/80 mmHg? It's too soon to say!
Selama ini, kita, masyarakat Indonesia, terpaku pada Klasifikasi dari standar WHO-ISH (1999), yaitu:



Kategori
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg)
Optimal
> 120
> 80
Normal
> 130
> 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan)
140-159
90-99
Sub grup : perbatasan
140-149
90-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang)
160-179
100-109
Tingkat 3 (hipertensi berat)
≥ 180
≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi
≥ 140
< 90
Sub grup : perbatasan
140-149
< 90

Fakta yang saya dapatkan setelah melakukan browsing, ternyata menyatakan bahwa klasifikasi tekanan darah yang terbaru/ter-update adalah sebagai berikut:



Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 (2003)
Kategori
Sistol (mmHg)
Dan/atau
Diastole (mmHg)
Normal
< 120
Dan
< 80
Pre hipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi tahap 2
≥ 160
Atau
≥ 100

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia (2007)
Kategori
Sistol (mmHg)
Dan/atau
Diastole (mmHg)
Normal
< 120
Dan
< 80
Pre hipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi tahap 2
≥ 160
Atau
≥ 100
Hipertensi sistol terisolasi
≥ 140
Dan
< 90


Klasifikasi American Heart Association (2014)
Blood Pressure
Category
Systolic
(mmHg)

Diastolic
(mmHg)
Normal
< 120
dan
< 80
Prehypertension
120139
atau
8089
High Blood Pressure
(Hypertension) Stage 1
140159
atau
9099
High Blood Pressure
(Hypertension) Stage 2
> 160
atau
> 100
Hypertensive Crisis (Emergency)
> 180

> 110

Ketiga klasifikasi tersebut MENYATAKAN bahwa tekanan darah normal adalah KURANG dari 120/80 mmHg. Jadi, jika Anda memiliki tekanan darah di bawah 120/80 mmHg bukan berarti tekanan darah Anda rendah, melainkan sudah normal. Bagi Anda yang memiliki tekanan darah pas 120/80 mmHg alias Pra-Hipertensi harus mulai berhati-hati!

Kemudian, ada tidak sih gejala-gejala dari hipertensi? Sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa (Corwin, 2009):
• Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial.
• Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.
• Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
• Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
• Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler

Lalu, mari kita bicarakan patofisiologi dari hipertensi. Patofisiologinya adalah terjadinya perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer dan Bare, 2002).

KOMPLIKASI dari hipertensi apa saja sih? Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endothel arteri dan mempercepat atherosklerosis. Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk penyakit serebrovaskular (stroke, serangan jantung atau transient ischemic attack), penyakit arteri koroner (infark miokard, angina), gagal ginjal, dementia, dan atrial fibrilasi. Menurut Studi Framingham, pasien dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko yang bermakna untuk penyakit koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung (Dosh, 2001).

Apakah yang dapat dilakukan untuk menghindari atau memulihkan kondisi hipertensi? Modifikasi gaya hidup yang penting dalam menurunkan tekanan darah adalah mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau gemuk; mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium; diet rendah natrium; melakukan/meningkatkan aktifitas fisik (Hyman, 2001). Aktivitas fisik biasanya dianjurkan MINIMAL sebanyak 30 menit/hari.

SUMBER REFERENSI:

American Heart Association. 2014. "About High Blood Pressure". http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/AboutHighBloodPressure/About-High-Blood-Pressure_UCM_002050_Article.jsp (diakses 14 Oktober 2014)
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. terj. Egi Komara. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik; Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Dosh SA. The Diagnosis of Essential and Secondary Hypertension in Adults. J.Fam Pract 2001;50:707-712.
Gunawan, L. 2001. Hipertensi: Tekanan darah tinngi. Yogyakarta: Kanisus.
Hyman DJ et al. Characteristic of Patients with Uncontrolled Hypertension in The United States. NEJM 2001;345:479-486
Smeltzer, S. C, Bare, B. G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Vasan RS et al. Impact of High Normal Blood Pressure on the Risk of Cardiovascular Disease, NEJM 2001;345:1291-1297
World Health Organization. 2013. "Q&As on hypertension". (http://www.who.int/features/qa/82/en/)
World Health Organization. 1999. Hypertension Guidlines.
“Konsensus Hipertensi”. https://id.scribd.com/doc/120134312/Konsensus-Hipertensi (diakses 14 Oktober 2014).

You Might Also Like

0 Leave comment