Jajanan Anak Sekolah

22:10:00

Beberapa waktu lalu, ada seseorang yang request ke saya untuk membuat postingan mengenai jajanan anak sekolah. Hmm... agak bingung pada awalnya karena saya sudah lama tidak menjadi "anak sekolah", hehe... jadi saya mencoba browsing di internet untuk mengetahui apa saja sebenarnya jajanan anak sekolah.

Setelah saya browsing, ternyata jajanan anak sekolah masih tidak jauh-jauh dari cireng, cimol, cilok, gorengan, kentang goreng, snack makaroni (mad*ni), keripik, cendol, es dengan perasa dan perwarna, serta masih banyak lagi. So, saya akan mencoba membahasnya dari sudut pandang gizi dan kesehatan. Mari kita simak!

Oh iya, sebelumnya saya mau berterima kasih pada teman-teman saya atas kerja samanya dalam membuat makalah tugas tentang gizi makro. Yap, pada makalah ini kami membahas, salah satunya, tentang jajanan anak sekolah dan dapat memandu saya untuk membuat postingan kali ini.

Kita mungkin sudah tidak asing dengan jajanan seperti kentang goreng, siomay, cireng, dan cimol. Pengertian cireng dan cimol dalam persepsi adalah makanan dari tepung kanji yang digoreng. Cilok juga tidak jauh berbeda. Begitu juga dengan siomay yang juga menggunakan tepung kanji. Ini artinya bahwa, berdasarkan jenis-jenis jajanan yang telah saya sebutkan di atas, kebanyakan dari jajanan anak sekolah berasal dari karbohidrat.

Karbohidrat adalah bagian dari zat gizi makro dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh, dan pastinya memiliki sifat "mengenyangkan". Ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anak menjadi malas atau gak suka makan. Kenapa? Jelas si anak akan merasa "kenyang duluan" akibat terlanjur mengonsumsi jajanan ini. Biasanya si anak akan mengonsumsi jajanan-jajanan tersebut berkali-kali karena didukung dengan harganya yang murah. Mereka juga suka karena rasa yang enak karena diberi bumbu tertentu (padahal belum jelas bumbu tersebut aman atau tidak).

Lalu kenapa memangnya jika melewatkan makan karena sudah kenyang akibat konsumsi jajanan?



Begini, kita semua pasti tahu cara penyajian jajanan-jajanan di atas. Biasanya ditaruh dikantong plastik dan hanya diberi bumbu. Selesai. Jarang sekali ada sayurnya, khusus siomay, biasanya siomay-siomay murah akan lebih banyak kanjinya dibandingkan ikannya. Jadi, dari segi zat gizi, anak akan kehilangan zat gizi yang paling penting untuk masa pertumbuhan mereka, yaitu protein.

Protein adalah zat pembangun dan zat pertumbuhan. Sangat berperan untuk membantu pertumbuhan anak, seperti dapat bekerja sama dengan kalsium untuk menambah tinggi, membantu pengangkutan zat-zat gizi hingga dapat terserah tubuh, pengangkut enzim, hormon, pembentuk antibodi yang berkaitan dengan imunitas, bahan baku otot sehingga anak tidak letoy, pembentukan sel-sel tubuh, termasuk sel otak dan mengandung asam amino-asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

Yap, sebagaimana kita tahu sumber protein yang baik adalah dari pangan hewani dan juga bisa dari nabati. Bagaimana anak mau tumbuh dengan baik dan sehat jika kekurangan protein? Makanan yang tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan anak akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan berfungsi secara normal. Pada kondisi kronis bahkan memyebabkan pertumbuhan terganggu (Moekji, 2000).

Untuk masalah jajanan berupa minuman, biasanya adalah cendol, cincau, dan semua minuman berwarna. Pengertian minuman berwarna dalam persepsi adalah minuman yang ditambah zat pewarna, pemanis, dan seringkali terdapat zat kimia berbahaya. Kalaupun ada susu, kadang tidak jelas itu susu apa dan kalau itu susu kental manis, maka anak tidak akan mendapatkan manfaat apapun kecuali hanya gula, tidak ada protein, tidak ada kalsium. Oh iya, minuman kemasan pun biasanya menggunakan pengawet dari natrium. Konsumsi natrium yang melebihi batas (2000 mg) tentu saja tidak baik.

Kemudian biasanya jajanan anak sekolah didukung oleh ketidakhigienisan alat, bahan, pedagang, dan konsumen sendiri. Sering sekali kita melihat bahwa makanan yang dijajakan menggunakan pewarna tekstil, minyak jelantah (padahal penggunaan minyak maksimal adalah 3 kali), bahan makanan yang mungkin bukan dari kualitas terbaik, alat masak yang mungkin kurang bersih, sudah lama, dan mungkin sudah agak berkarat, cara mencuci peralatan makanan tidak dengan air mengalir dan mungkin kebiasaan lupa mencuci tangan, dan lain sebagainya.

Ini dapat berdampak pada imunitas anak, apalagi jajanan anak, sebagaimana yang telah dijelaskan sangat kurang protein, sayur dan buah (yang mengandung vitamin dan mineral untuk menjaga imunitas tubuh). Sayuran dan buah juga memegang peran penting dalam menjaga imunitas dan perkembangan kecerdasan anak dan juga pertumbuhan anak karena mengandung vitamin dan mineral. Ini juga jarang ditemui pada jajanan anak.

Vitamin dan mineral yang esensial untuk anak sekolah yang masih dalam masa pertumbuhan adalah iodium, zat besi, magnesium, kalsium, fosfor, vitamin A, C, dll. Defisiensi dari zat besi sebagaimana yang kita ketahui adalah anemia. Anemia adalah salah satu masalah defisiensi zat gizi mikro di Indonesia. Magnesium, bekerja bersama dengan kalsium dan fosfor untuk pertumbuhan tulang, mencegah aritmia jantung, dan menghambat pembentukan Ca oksalat dalam ginjal. Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok, mengurangi kecerdasan anak, dan menyebabkan kreatin (pendek).

Vitamin tak kalah penting untuk tubuh. Sedikit akan saya tuangkan hasil diskusi kelompok kami dalam postingan kali ini mengenai efek buruk kekurangan vitamin. Penyakit akibat kekurangan vitamin B2 adalah turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan mengganggu pembentukan protein yang kemudian akan mempengaruhi pembentukan jaringan.

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C adalah mudah infeksi pada luka, gusi bengkak dan berdarah, rasa nyeri pada persendian, gangguan pembentukan kolagen sehingga pembentukan kulit terganggu, dan melemahnya dinding pembuluh darah. Sumber vitamin C terbaik adalah buah jeruk. Vitamin C juga bisa ditemukan pada rambutan, gooseberry, jambu, nanas, mangga matang, papaya, tomat,cabai, brokoli, dan ubi jalar serta dan sayuran berdaun hijau seperti daun ketumbar dan kol. Sumber vitamin B2 dapat ditemukan di hewan maupun nabati seperti hati, susu, keju, daging, sayuran hijau (buncis, kangkung, katuk), telur, dan pisang ambon.

Sebenarnya untuk masalah vitamin B, Vitamin ini umum terdapat pada makanan kita sehari-hari, seperti sayur, buah, daging, ayam, tempe, dll. Jadi, kalau kita sudah mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang maka tidak perlu lagi takut untuk defisiensi vitamin B. Vitamin-vitamin lain, juga dapat diperoleh dari sumber zat gizi yang sama. Vitamin dan mineral adalah mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah sedikit).

Menurut diagram UNICEF, 2 penyebab langsung dari malnutrisi (gizi buruk) adalah penyakit infeksi dan asupan yang kurang. Kedua penyebab langsung ini saling bersifat timbal balik satu sama lain. Dimana penyakit dapat menyebabkan kurangnya asupan dan kurangnya asupan dapat menyebabkan penyakit.

Jadi, intinya terlalu sering mengonsumsi jajanan yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak dalam jangka panjang. Jajanan yang tidak sehat dapat menjadi penyebab Food-Borne Disease dari berbagai kontaminan, seperti kontaminasi biologis (bakteri, virus, jamur), kontaminasi fisik, dan kontaminasi kimia.

Jadi, dalam kasus ini memang butuh kerja sama dari pihak orang tua untuk mengedukasi anaknya agar tidak jajan sembarangan. Selalu sediakan makanan sehat di rumah. Harus ada pendekatan persuasif atau mungkin sedikit 'paksaan' agar anak mau makan makanan yang telah disediakan di rumah.

Yap, tentunya makanan sesuai pedoman gizi seimbang (Terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, buah dan minum 8 gelas air minimal dalam satu hari). Susu dapat masuk ke protein hewani. Berbeda dengan 4 sehat 5 sempurna. Sekarang zamannya Gizi Seimbang! Salah satu cara yang baik adalah dengan membawakan bekal ke anak. Saya juga begitu waktu SMA.

You Might Also Like

0 Leave comment